Akhwat Juga BISA !!!

Akhwat Juga BISA !!!

Rabu, 21 Desember 2011

tugas embriologi

1.       Arti Kata Sibak

-          Sibakan adalah awal pembelahan sel telur yang sudah dibuahi dan telah berkembang menjadi beberapa sel.
-          Sibakan bilateral adalah belahan diri serta pengaturan blastomer dalam embrio tertentu yang membentuk embrio simetri bilateral.
-          Sibakan menentu (deteriminate cleavage) adalah pembelahan embrio yang blastomer-balstomer dirinya berkembang menjadi bagian tertentu, seperti yang terjadi pada Protostomia.
-          Sibakan meroblastik (meroblastic cleavage) adalah pembelahan zigot yang hanya terjadi pada kutub animal.
-          Sibakan tak menentu (indeterminate cleavage) adalah tipe pembelahan yang terjadi pada embrio awal, dengan blastomer yang belum mempunyai tujuan tertentu dalam pembentukan jaringan organ.
-          Sibak menurut kamus Bahasa Indonesia berarti buka, contoh penggunaan: menyibak tirai (membuka tirai)
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai arti dari kata sibak itu sendiri, yaitu buka, tetapi dalam bahasa embriologi, sibak dapat diartikan belah dan sibakan berarti pembelahan.


2.       Proses Terjadinya Auto Pocketing
Setelah proses penanaman, sel-sel pada perifer blastocyst tumbuh membentuk sebagian struktur yang disebut dengan plasenta, yang membantu proses penyatuan antara sistem sirkulasi darah ibu dan sistem sirkulasi darah pada embrio.
Plasenta mengirim dari ibu, oksigen, nutrisi, hormon, dan kekebalan tubuh ke manusia yang sedang berkembang; melenyapkan semua sisa kotoran; dan mencegah menyatunya darah ibu dengan darah embrio dan janin. Plasenta juga menghasilkan hormon dan memelihara suhu tubuh embrio dan janin sedikit di atas suhu tubuh ibu. Plasenta berkomunikasi dengan manusia yang sedang berkembang ini melalui pembuluh darah pada tali pusat. Kemampuan untuk bertahan hidup plasenta menyaingi berbagai unit perawatan intensif yang ada di rumah sakit modern.
Setelah satu minggu, sel-sel pada kumpulan sel sebelah dalam membentuk dua lapisan yang disebut hypoblast dan epiblast. Hypoblast tumbuh menjadi kantung inti telur yang menjadi salah satu bagian tempat lewatnya nutrisi yang diberikan oleh ibu pada embrio muda. Sel-sel dari epiblast membentuk suatu selaput yang disebut amnion, di mana di dalamnya ada embrio dan kemudian janin berkembang sampai lahir.
. Membran (Lapisan Embrio) terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna
b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tali pusat.
d.Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
3. Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.

Catatan : Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis jugs berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipoftsislah yang merangsang produksi air susu.

3.       Proses Embriogenesis pada Amphioxus
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain:
  1. Sel tunggal (yang telah dibuahi)
  2. Blastomer
  3. Blastula
  4. Gastrula
  5. Neurula
  6. Embrio / Janin
Gastrulasi pada Amphioxus
Gastrulasi amphioxus diawali pada daerah vegetatif embrio. Gerakan epiboli pada Amphioxus berlangsung pada seluruh bakal ectoderm yaitu di sepanjang anterior-posterior tubuh. Proses epiboli ini berlangsung mengiringi proses membesar dan melonjongnya embrio. Beberapa gerakan yang terjadi antara lain :
a.       Invaginasi terjadi pada daerah hypoblast yaitu di bagian median daerah yang berbatasan dengan sabit dorsal yaitu kearah blastocoel sampai bertemu dengan epiblast. . Mula-mula kutub vegetatif menjadi mendatar dan terdorong dan melipat ke arah dalam. Hypoblast mengalami perpanjangan menurut poros embrio akibat adanya pertambahan jumlah sel. Daerah terjadinya invaginasi disebut juga blastopore yang memiliki 3 bibir yaitu bibir dorsal, ventral dan lateral. Lapisan yang terinvaginasi secara bertahap akan menghilangkan rongga blastula dan bertemu dengan lapisan blastomer yang berada di kutub anima
b.      Involusi berlangsung pada bakal notochord dari sabit dorsal yang sesuai dengan gerakan hypoblast kearah anterior, sehingga notochord akan terletak didorso-median tepatnya persis di bawah ectoderm . Sementara hal tersebut berlangsung, mitosis berjalan terus diikuti dengan terjadinya pelentikan sel-sel dari luar ke dalam melalui tepi blastoporus
c.       Ekstensi berlangsung pada seluruh daerah bakal pembentuk alat sehingga keseluruhan embrio memanjang dan membesar.
d.      Konvergensi di daerah bakal mesoderm kearah dorso-median blastopore tepatnya di daerah bibir lateral. Pada akhirnya mesoderm akan berada di kedua sisi bakal notochord.yang terletak di bibir dorsal
Mitosis berjalan terus diikuti dengan terjadinya pelentikan sel-sel dari luar ke dalam melalui tepi blastoporus. Proses ini disebut involusi. Melalui invaginasi dan involusi, terbentuk ectoderm dan endoderem. Ektoderem sekarang membungkus embrio secara keseluruhan melalui proses epiboli.
Gambar .Awal gastrulasi pada amphioxus (Huettner, 1957)
6-7 jam sesudah pembuahan, terbentuk gastrula yang memiliki struktur berbentuk cangkir, terdiri atas lapisan sel bagian luar yang disebut epiblas yang akan menjadi ektoderem, dan lapisan sel bagian dalam atau hipoblas yang akan menjadi mesoderem dan endoderem. Rongga yang dibatasi oleh kedua pertemuan lapisan ini disebut arkenteron atau gastrocoel. Lubang yang menghubungkan rongga ini dengan daerah sebelah luarnya disebut blastoporus. Pada awal gastrulasi, blastoporus sangat besar, namun dengan pemanjangan dan pendataran bagian dorsal gastrula, blastoporus menjadi semakin kecil hingga tampak sebagai suatu lubang sempit yang terbuka atau pori saja.
Pada amphioxus ketika neural plate berinvaginasi, ectoderm epidermis mulai melipat dan bergerak melingkupi di dorso mediannya yang mulai berlangsung sejak dari bibir dorsal blastophore. Pelingkupan ectoderm sehingga menutupi bumbung neural didorsal, berlangsung terus dari posterior ke anterior. Sehingga hanya ada satu neurophore terbentuk pada amphioxus, yakni yang anterior.


DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, Candra.1995. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: Fajar Mulia
REPRODUKSI PADA MANUSIA « TRANS-CYBER.htm
http://id.wordpress.com
www.karyanet.com.my/knet/ebook